Selasa, 14 April 2009
Artikel Gak Yambung namun BErisi
Yang saya maksud untuk "tidak takut pada guru" adalah kita tak perlu takut kena marah atau kena pukul guru hanya karena mengutarakan maksud dari diri sendiri. Tentunya para guru bisa memahami muridnya karena gurupun pernah merasakan "masa jadi anak-anak" saat seusia kita. Jangan hanya nunggu ortu untuk mengutarakan maksud tertentu pada guru masa ngomong doang kita gak bisa sich??? jika memang guru tersebut terlihat "jahat dan suka memukul" bukan berarti kita ngomong gitu aja dimarahi atau dipukul. Cukup kita ucapkan dengan kata-kata "yang sopan" beserta alasannya Insyaallah guru itu bisa memakluminya jika memang guru itu tidak percaya baru kita pertemukan ortu dengan guru tersebut, tapi ingat harus disertai usaha diri sendiri terlebih dahulu jangan langsung panggil ortu. Hal ini juga bisa untuk "uji coba" keberanian jadi kalo mengikuti kegiatan gak gampang grogi dan minder. Melatih dalam mengutarakan pendapat agar tidak merasa tertindas. Usahakan juga jika dalam waktu diluar proses belajar cobalah mengakrabkan diri dengan para guru mulailah dengan hal-hal kecil misalnya tanya rumahnya dimana lahirnya dimana usia berapa lama-lama juga bisa akrab intinya jangan takut kena marah guru hanya akan ngomong sesuatu. Ngomong aja lagi entar nyesel lo seharusnya murid-murid harus PD dong masa takut mulu. Bukannya dalam organisasi sekolah mislnya pramuka itukan juga mengeluarkan ke-PDan masa PD dalam pramuka takut dalam pelajaran "JANGAN MALU-MALUIN DONG" jadi anak harus PD sopan menghormati (bukan hormat tangan lo) dan juga cinta alam (jangan lupa reboisasi walaupun itu hanya dirumah sendiri) dan selalu berbuat kebaikkan OK?!
Artikel Gak Yambung namun BErisi
Sering kali saya menemui anak-anak yang "curhat" misalnya masalah extra banyak anak yang disuruh agar tidak mengikuti extra tersebut akan tetapi anak tersebut takut mengutarakan maksudnya terhadap guru dan langsung pulang tanpa izin kalau dia tidak ingin mengikuti extra tersebut dan selalu bilang "takut pada guru". Sebenarnya kita tidak perlu takut terhadap guru namun bukan berarti bertingkah seenaknya dan tidak menghormati.
Yang saya maksud untuk "tidak takut pada guru" adalah kita tak perlu takut kena marah atau kena pukul guru hanya karena mengutarakan maksud dari diri sendiri. Tentunya para guru bisa memahami muridnya karena gurupun pernah merasakan "masa jadi anak-anak" saat seusia kita. Jangan hanya nunggu ortu untuk mengutarakan maksud tertentu pada guru masa ngomong doang kita gak bisa sich??? jika memang guru tersebut terlihat "jahat dan suka memukul" bukan berarti kita ngomong gitu aja dimarahi atau dipukul. Cukup kita ucapkan dengan kata-kata "yang sopan" beserta alasannya Insyaallah guru itu bisa memakluminya jika memang guru itu tidak percaya baru kita pertemukan ortu dengan guru tersebut, tapi ingat harus disertai usaha diri sendiri terlebih dahulu jangan langsung panggil ortu. Hal ini juga bisa untuk "uji coba" keberanian jadi kalo mengikuti kegiatan gak gampang grogi dan minder. Melatih dalam mengutarakan pendapat agar tidak merasa tertindas. Usahakan juga jika dalam waktu diluar proses belajar cobalah mengakrabkan diri dengan para guru mulailah dengan hal-hal kecil misalnya tanya rumahnya dimana lahirnya dimana usia berapa lama-lama juga bisa akrab intinya jangan takut kena marah guru hanya akan ngomong sesuatu. Ngomong aja lagi entar nyesel lo seharusnya murid-murid harus PD dong masa takut mulu. Bukannya dalam organisasi sekolah mislnya pramuka itukan juga mengeluarkan ke-PDan masa PD dalam pramuka takut dalam pelajaran "JANGAN MALU-MALUIN DONG" jadi anak harus PD sopan menghormati (bukan hormat tangan lo) dan juga cinta alam (jangan lupa reboisasi walaupun itu hanya dirumah sendiri) dan selalu berbuat kebaikkan OK?!
2 komentar:
- DwiCy Sukses mengatakan...
-
Klo ini SETUJU bangets... Okey.. terus tulis unek2 seperti ini. (baca:sesuai dengan hati nurahi) bukan partai Hanura lo.. he.he..
- 14 April 2009 pukul 08.59
- Nadhira Firdausy mengatakan...
-
Iya dong... kan Blognya anak-anak jadi kalo ada guru mampir ke blog ini kan bisa tau sebenarnya muridnya itu kenapa kok begini kenapa kok begitu eh hati nuraninya jadi nurahi lo perlu diperbaikki(sm sm kalo nulis cepet2 suka slh mencet tombol) Masih banyak yang akan di bicarain (tapi kalo lagi ada ide lewat) kayaknya bakal membahas masalah sekolah deh
- 15 April 2009 pukul 01.33
2 komentar on "Artikel Gak Yambung namun BErisi"
Klo ini SETUJU bangets... Okey.. terus tulis unek2 seperti ini. (baca:sesuai dengan hati nurahi) bukan partai Hanura lo.. he.he..
Iya dong... kan Blognya anak-anak jadi kalo ada guru mampir ke blog ini kan bisa tau sebenarnya muridnya itu kenapa kok begini kenapa kok begitu eh hati nuraninya jadi nurahi lo perlu diperbaikki(sm sm kalo nulis cepet2 suka slh mencet tombol) Masih banyak yang akan di bicarain (tapi kalo lagi ada ide lewat) kayaknya bakal membahas masalah sekolah deh
Posting Komentar