hello

Foto saya
Namaku Nadhira Firdausy, panggil aja Nadhira atau Dhira, lahir di 14 Desember 1997 00.16.

Selasa, 19 Mei 2009

Jikalah pada Akhirnya

Diposting oleh Nadhira Firdausy di 05.08 0 komentar
Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa
sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa tidak dinikmati sja
sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa

Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa
sedang ketabahan dan kesabaran lebih utama

Jikalah benci dan amarah menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti diumbar sepuas rasa
sedang menahan diri lebih berpahala

Jikalah usaha yang tidak tercapai akan menjadi awal keberhasilan pada akhirnya
maka mengapa mesti berputus asa
sedang kesempatan berhasil masih terbuka lebar asalkan berusaha

Jikalah perasaan tidak terbalaskan
maka mengapa mesti marah marah
sedang ketulusan akan lebih bermakna

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa meski tenggelam didalamnya
sedang taubat itu lebih utama

Jikalah harta dan dunia akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti dikukuhi sendiri
sedang kedermawanan akan melipat gandakannya

Jika kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti membusungkan dada
sedang dengannya manusia diminta mempimpin dunia

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti ingin memiliki dan slalu bersama
sedang memberi dan tetap tulus akan memiliki banyak arti

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirya
maka mengapa mesti dirasakan sendiri
sedang berbagi akan membuatnya banyak memiliki makna

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka
sedang begitu banyak hal baik bisa tercipta

Senin, 18 Mei 2009

Masa kecilku

Diposting oleh Nadhira Firdausy di 19.17 0 komentar
Pada kehidupan saya selalu ada orang-orang yang mempunyai kedudukan penting. Mereka adalah teman saya atau tepatnya sahabat. Saya mulai mengerti arti persahabatan yang lebih dalam lagi semenjak kelas 1 SD. Pada hari pertama saya sekolah ada rasa takut dalam diri saya, dengan langkah yang (bisa dibilang) 50% ya dan 50% tidak saya mencari tempat duduk yang pas. Pada saat itu saya memang datang paling awal dari pada yang lain karena kakak saya (yang juga 1 sekolahan dengan saya saat SD) kelas 5 SD perlu datang pagi. Sekitar pukul 06.00 pagi itu saya duduk termenung mengkhayalkan sesuatu ya layaknya bocah kelas 1 SD saya berkhayal jika nanti mendapat teman-teman baru bercanda dan bermain, mulai bercerita tentang diri masing-masing. Hingga beberapa waktu kemudian datanglah anak perempuan yang umurnya hampir menyamai saya ya setelah saya tahu anak itu memang lebih muda dari saya. Saat dia datang sama halnya dengan saya dia bingung apa yang harus dia lakukan maka dengan suara agak gemetar saya menawari anak tersebut duduk di dekat saya "Eh... duduk sini aja gak papa" tawarku walaupun saya sendiri agak grogi memanggilnya "Makasih ya" kata anak itu ramah namun tetap tidak bisa tersembunyikan bahwa wajahnya yang polos itu sedang grogi seperti saya pada waktu itu. Akhirnya dia duduk di sebelah saya kini percakapan panjang pun di mulai dia mulai bertanya nama saya dan kehidupan saya ternyata (menurut saya) dia lebih berani dari pada saya. Ya hari itu saya merasa punya teman yang baik sekali. Dan ketika pulang tepatnya pada pukul 09.00 pagi saya menungg sambil duduk termenung melihat sampah sampah plastik yang berhamburan terkena angin. Saya memperhatikan jalan selama (kurang lebih) 4 jam karena saya harus menunggu kakak saya pulang pada pukul 01.00 terkadang rasa lapar menghampiri tapi saya tak mau terlalu memikirkan dengan memperhatikan sampah sampah plastik yang bertebaran memang bukan perut saya yang salah karena minta diberi makan tapi saya karena paginya saya hanya sarapan 1 gelas kecil susu milo coklat. Saya memang tidak bisa (atau lebih tepatnya tidak terbiasa) kalau sarapan nasi pagi hari kebetulan pada saat itu rotipun habis. Sebenarnya uang jajan saya cuma berkurang Rp500 rupiah karen saya hanya membeli aqua saat pulang sekolah habisnya jajan jajan yang saya lihat kebanyakan adalah chicki chicki semua sedangkan saya tidak boleh makan yang seperti itu (tapi kalau kepepet saya pernah membelinya tanpa sepengetahuan kakak saya dan mama saya ehehehe). Hingga akhirnya kakak saya pulang (ah lega) sudah terbayang oleh saya bakalan main di rumah dan setelah itu loncat menuju ranjang. Saya dan kakak saya pulang naik becak dengan ongkos (saya sendiri gak tau pada waktu itu ongkosnya berapa) ah gak penting ongkosnya. Saat saya pulang saya disuruh ganti baju dan saya langsung ganti baju namun baju itu saya taruh di ranjang begitu saja untung mama saya menemukan baju di ranjang jadi sebelum sempat mengikuti kakak saya (untuk bermain diluar) saya diajari cara menghanger baju yng benar baru saya diizinkan main. Besuknya saya kembali ke sekolah kali ini saya pulang pada pukul 10.00 seharian saya bersama Celena anak yang pada waktu itu duduk dengan saya pulangnya mama saya menjemput saya naik becak lagi.... sejak kecil saya senang sekali jika angin menerpa wajah saya. Masih banyak yang ingin saya ceritakan tapi tangan saya sudah capek untuk mengetik jadi saya sambung di lain waktu saja lah.

Sabtu, 16 Mei 2009

PUISI YANG TERPUTUS

Diposting oleh Nadhira Firdausy di 22.08 0 komentar
Hidupku terasa hampa padamu
Kau adalah penerang bagiku
Kau adalah semangat hidupmu
Tanpamu hatiku terasa hancur

Engkau memang sosok yang sangat berarti bagiku
Tanpamu aku merasa sendirian
Tanpamu juga hatiku merasa bersedih

Engkau bagaikan sosok sang bulan
Hari hari ku menjadi nan indah selama bersamamu...

Dan....
(ah kayaknya malu maluin aja posting kayak gini stop dulu aja ya kayak apaan aja kalo membuat postingan kayak gini ehehehehehe)

Selasa, 12 Mei 2009

Kesempatan Tak Datang 2 Kali Waktu Tak Bisa Diputar

Diposting oleh Nadhira Firdausy di 06.07 0 komentar
Sedang gak punya inspirasi dan gak tau lagi apa yang harus ditulis. Sedang nganggur karena lagi mengalihkan perhatian dari tugas tugas sekolah yang diberikan. Sedang menunggu waktu berputar. Saya enggak bisa begini terus. Saya harus membuat perubahan dalam hidup saya atau masalah itu akan terus ada. Saya harus berjuang untuk memperbaikki diri saya. Mungkin ada yang beranggapan bahwa saya itu menyebalkan tapi maksud hati saya, saya enggak berharap membuat orang lain kecewa atau marah sama saya. Mungkin memang benar waktu gak bisa di putar tapi saya yakin di waktu waktu berikutnya saya akan menjadi lebih baik setidaknya tidak selalu merasa aneh ya walapun enggak sedikit teman teman sekolah yng membenci saya tapi untungnya ada 2 orang yang slalu mau mendengarkan apa keluhanku dan slalu membantu. Dan saya rasa saya hanya cukup menjadi diri sendiri untuk membuat perubahan itu. Apa ada yang punya solusi?
Ya itulah hidup itu penuh makna. Apa gunanya mata bila tak melihat ke depan? mas adepan yang cerah. Apa gunanya kaki bila tak berjalan? berjalan menuju kebaikkan dan masa depan. Apa gunanya telinga bila tak mendengar solusi yang bagus? untuk apa bermimpi bila tak melangkah untuk apa kesempatan bila tak ambil celah setidaknya itu yang ada dipikiran saya. Namun mengapa sulit sekali untuk melakukannya? waktu tinggal sedikit saya gak boleh menyianyiakan kesempatan untuk memperbaiki dan mempererat tali kebersamaan apalagi terhadap seseorang yang selama ini saya selalu menghindar jika liat dia hem.... ini gak bisa dibiarin berkelanjutan harus segera di selesaikan harus bisa sebelum terlambat. Bisa saja saya sudah tiada di dunia sebelum menyelesaikan hal ini. Do`akan saya berhasil untuk melakukan misi yang menurut saya sangat penting karena do`a anda sangat berarti....

Sabtu, 09 Mei 2009

Albert or Marlyn

Diposting oleh Nadhira Firdausy di 17.03 0 komentar
Kalo lo liat dr dekat nih gambar mirip Albert Einstein but kalo lo liat jauh sambil berdiri dgn jarak lebih sari 1 m dr gambar nih foto kliatan Marlyn Monroe

Jikalah pada Akhirnya

Selasa, 19 Mei 2009

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa
sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa tidak dinikmati sja
sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa

Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa
sedang ketabahan dan kesabaran lebih utama

Jikalah benci dan amarah menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti diumbar sepuas rasa
sedang menahan diri lebih berpahala

Jikalah usaha yang tidak tercapai akan menjadi awal keberhasilan pada akhirnya
maka mengapa mesti berputus asa
sedang kesempatan berhasil masih terbuka lebar asalkan berusaha

Jikalah perasaan tidak terbalaskan
maka mengapa mesti marah marah
sedang ketulusan akan lebih bermakna

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa meski tenggelam didalamnya
sedang taubat itu lebih utama

Jikalah harta dan dunia akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti dikukuhi sendiri
sedang kedermawanan akan melipat gandakannya

Jika kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti membusungkan dada
sedang dengannya manusia diminta mempimpin dunia

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti ingin memiliki dan slalu bersama
sedang memberi dan tetap tulus akan memiliki banyak arti

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirya
maka mengapa mesti dirasakan sendiri
sedang berbagi akan membuatnya banyak memiliki makna

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya
maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka
sedang begitu banyak hal baik bisa tercipta


Masa kecilku

Senin, 18 Mei 2009

Pada kehidupan saya selalu ada orang-orang yang mempunyai kedudukan penting. Mereka adalah teman saya atau tepatnya sahabat. Saya mulai mengerti arti persahabatan yang lebih dalam lagi semenjak kelas 1 SD. Pada hari pertama saya sekolah ada rasa takut dalam diri saya, dengan langkah yang (bisa dibilang) 50% ya dan 50% tidak saya mencari tempat duduk yang pas. Pada saat itu saya memang datang paling awal dari pada yang lain karena kakak saya (yang juga 1 sekolahan dengan saya saat SD) kelas 5 SD perlu datang pagi. Sekitar pukul 06.00 pagi itu saya duduk termenung mengkhayalkan sesuatu ya layaknya bocah kelas 1 SD saya berkhayal jika nanti mendapat teman-teman baru bercanda dan bermain, mulai bercerita tentang diri masing-masing. Hingga beberapa waktu kemudian datanglah anak perempuan yang umurnya hampir menyamai saya ya setelah saya tahu anak itu memang lebih muda dari saya. Saat dia datang sama halnya dengan saya dia bingung apa yang harus dia lakukan maka dengan suara agak gemetar saya menawari anak tersebut duduk di dekat saya "Eh... duduk sini aja gak papa" tawarku walaupun saya sendiri agak grogi memanggilnya "Makasih ya" kata anak itu ramah namun tetap tidak bisa tersembunyikan bahwa wajahnya yang polos itu sedang grogi seperti saya pada waktu itu. Akhirnya dia duduk di sebelah saya kini percakapan panjang pun di mulai dia mulai bertanya nama saya dan kehidupan saya ternyata (menurut saya) dia lebih berani dari pada saya. Ya hari itu saya merasa punya teman yang baik sekali. Dan ketika pulang tepatnya pada pukul 09.00 pagi saya menungg sambil duduk termenung melihat sampah sampah plastik yang berhamburan terkena angin. Saya memperhatikan jalan selama (kurang lebih) 4 jam karena saya harus menunggu kakak saya pulang pada pukul 01.00 terkadang rasa lapar menghampiri tapi saya tak mau terlalu memikirkan dengan memperhatikan sampah sampah plastik yang bertebaran memang bukan perut saya yang salah karena minta diberi makan tapi saya karena paginya saya hanya sarapan 1 gelas kecil susu milo coklat. Saya memang tidak bisa (atau lebih tepatnya tidak terbiasa) kalau sarapan nasi pagi hari kebetulan pada saat itu rotipun habis. Sebenarnya uang jajan saya cuma berkurang Rp500 rupiah karen saya hanya membeli aqua saat pulang sekolah habisnya jajan jajan yang saya lihat kebanyakan adalah chicki chicki semua sedangkan saya tidak boleh makan yang seperti itu (tapi kalau kepepet saya pernah membelinya tanpa sepengetahuan kakak saya dan mama saya ehehehe). Hingga akhirnya kakak saya pulang (ah lega) sudah terbayang oleh saya bakalan main di rumah dan setelah itu loncat menuju ranjang. Saya dan kakak saya pulang naik becak dengan ongkos (saya sendiri gak tau pada waktu itu ongkosnya berapa) ah gak penting ongkosnya. Saat saya pulang saya disuruh ganti baju dan saya langsung ganti baju namun baju itu saya taruh di ranjang begitu saja untung mama saya menemukan baju di ranjang jadi sebelum sempat mengikuti kakak saya (untuk bermain diluar) saya diajari cara menghanger baju yng benar baru saya diizinkan main. Besuknya saya kembali ke sekolah kali ini saya pulang pada pukul 10.00 seharian saya bersama Celena anak yang pada waktu itu duduk dengan saya pulangnya mama saya menjemput saya naik becak lagi.... sejak kecil saya senang sekali jika angin menerpa wajah saya. Masih banyak yang ingin saya ceritakan tapi tangan saya sudah capek untuk mengetik jadi saya sambung di lain waktu saja lah.


PUISI YANG TERPUTUS

Sabtu, 16 Mei 2009

Hidupku terasa hampa padamu
Kau adalah penerang bagiku
Kau adalah semangat hidupmu
Tanpamu hatiku terasa hancur

Engkau memang sosok yang sangat berarti bagiku
Tanpamu aku merasa sendirian
Tanpamu juga hatiku merasa bersedih

Engkau bagaikan sosok sang bulan
Hari hari ku menjadi nan indah selama bersamamu...

Dan....
(ah kayaknya malu maluin aja posting kayak gini stop dulu aja ya kayak apaan aja kalo membuat postingan kayak gini ehehehehehe)


Kesempatan Tak Datang 2 Kali Waktu Tak Bisa Diputar

Selasa, 12 Mei 2009

Sedang gak punya inspirasi dan gak tau lagi apa yang harus ditulis. Sedang nganggur karena lagi mengalihkan perhatian dari tugas tugas sekolah yang diberikan. Sedang menunggu waktu berputar. Saya enggak bisa begini terus. Saya harus membuat perubahan dalam hidup saya atau masalah itu akan terus ada. Saya harus berjuang untuk memperbaikki diri saya. Mungkin ada yang beranggapan bahwa saya itu menyebalkan tapi maksud hati saya, saya enggak berharap membuat orang lain kecewa atau marah sama saya. Mungkin memang benar waktu gak bisa di putar tapi saya yakin di waktu waktu berikutnya saya akan menjadi lebih baik setidaknya tidak selalu merasa aneh ya walapun enggak sedikit teman teman sekolah yng membenci saya tapi untungnya ada 2 orang yang slalu mau mendengarkan apa keluhanku dan slalu membantu. Dan saya rasa saya hanya cukup menjadi diri sendiri untuk membuat perubahan itu. Apa ada yang punya solusi?
Ya itulah hidup itu penuh makna. Apa gunanya mata bila tak melihat ke depan? mas adepan yang cerah. Apa gunanya kaki bila tak berjalan? berjalan menuju kebaikkan dan masa depan. Apa gunanya telinga bila tak mendengar solusi yang bagus? untuk apa bermimpi bila tak melangkah untuk apa kesempatan bila tak ambil celah setidaknya itu yang ada dipikiran saya. Namun mengapa sulit sekali untuk melakukannya? waktu tinggal sedikit saya gak boleh menyianyiakan kesempatan untuk memperbaiki dan mempererat tali kebersamaan apalagi terhadap seseorang yang selama ini saya selalu menghindar jika liat dia hem.... ini gak bisa dibiarin berkelanjutan harus segera di selesaikan harus bisa sebelum terlambat. Bisa saja saya sudah tiada di dunia sebelum menyelesaikan hal ini. Do`akan saya berhasil untuk melakukan misi yang menurut saya sangat penting karena do`a anda sangat berarti....


Albert or Marlyn

Sabtu, 09 Mei 2009

Kalo lo liat dr dekat nih gambar mirip Albert Einstein but kalo lo liat jauh sambil berdiri dgn jarak lebih sari 1 m dr gambar nih foto kliatan Marlyn Monroe


Me and You

 

Herz-Ritter Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipietoon Blogger Template Image by Online Journal